Semarak Feskabi: Mengenal Dunia Digital

semarak-feskabi-mengenal-dunia-digital-di-unila
Suasana Feskabi di GSG Unila, 29 Oktober 2019

Feskabi, Festival Edukasi Bank Indonesia 2019 yang singgah di Lampung, 29 Oktober 2019 memperkenalkan pada peserta yang hadir di GSG Unila tentang dunia digital yang begitu erat dengan masyarakat milenia. Acara yang dihadiri sekitar 2.044 peserta ini diawali dengan pantun yang dibacakan oleh pembicara pertama, Prof Dr. Ir. Muhammad Kamal, Msc yang kurang lebih begini bunyinya,

Jalan - jalan ke kota Lampung 
Jangan lupa makan tempoyak
Kegiatan kaum milenia yang bermanfaat
Untuk menuju Indonesia jaya


Pembukaan pantun yang disambut meriah oleh para peserta. Lalu, pembicara selanjutnya, bapak M. Nur yang juga lulusan fakultas pertanian Unila menjelaskan tentang potensi agrobisnis Lampung yaitu singkong. Beliau menjelaskan tentang potensi singkong di Lampung sekitar 20-25 ton per hektar. 

Harapan pak M Nur adalah dengan teknologi digital yang dikuasai kaum milenia dapat membantu memberdayakan usaha singkong yang akhirnya dapat lebih menyejahterakan petani Lampung. Ia juga mengatakan bahwa pihak Unila membuka peluang kerjasama untuk bersinergi memajukan provinsi Lampung. 

Peluang yang membuka pintu gerbang bagi kaum milenia Lampung untuk jadi pahlawan finansial di Lampung. Sebagaimana dulu, seorang panglima Sultan M. Fatin yang berusia 21 tahun yang berhasil menguasai Konstantinopel dan mampu berbicara dalam 6 bahasa. 

Sultan M Fatin juga mampu menembus benteng berlapis dan menggunakan teknologi memindahkan kapal di gurun. Seorang panglima muda yang berprestasi di zamannya. Contoh generasi muda yang dapat dijadikan teladan bagi pemuda milenia sekarang.


Selanjutnya, acara Feskabi ini menampilkan pembicara yang juga Deputi BI, Rosmaya Hadi yang menjelaskan tentang "Bagaimana perekonomian global dan ekonomi global itu?"

Pertanyaan yang mungkin membasahi benakku ini membuatku sangat tertarik untuk lebih mendengarkan, hingga aku tak menghiraukan udara di bulan Oktober yang makin panas ini. Aku menangkap beberapa kata kunci yang bu Rosmala Hadi sampaikan bahwa

1. Perekonomian dunia dipenuhi ketidakpastian
2. Ekonomi dunia mengalami pelemahan

Mendengar kata ekonomi dan ketidakpastian yang dijadikan satu, aku pun berpikir tentang pasar - pasar tradisional yang di tahun 1980 - 1990 an yang sempat mengalami kejayaan. Lalu, kejayaan itu mulai memudar saat moneter di tahun 1998. 

Keadaan itu terus memburuk dengan keengganan sebagian pasar tradisional untuk berubah mengikuti selera pasar. Hasilnya, pasar tradisional mulai ditinggalkan oleh konsumen yang lebih memilih pasar modern yang lebih nyaman. 

Selanjutnya, pasar modern seperti mal dan supermarket pun sekarang mulai ditinggalkan karena konsumen mulai beralih ke pasar digital. Menggunakan teknologi berbasis smart-digital yang lebih murah dan efisien.

Peluang pasar Indonesia yang besar dengan level konsumsi yang tinggi merupakan angin segar bagi pasar usaha digital. Menurut Ahmad Junaidi, pembicara selanjutnya, petumbuhan Indonesia yang sekitar 5,05 persen dengan konsumsi rumah tangga sekitar 56, 52 persen dari pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Potensi besar Indonesia dalam memasuki ekonomi global bisa dilihat dari 69% usia produktif penduduk Indonesia dengan 24% usia milenial. Artinya, Indonesia memiliki potensi untuk mentransformasi ekonomi Indonesia yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Sebut saja penggagas Ojek, Bukalapak, Tokopedia, Ruang Guru, dan lain - lain yang berbasis teknologi digital yang merubah kehidupan sosial masyarakat. 

Teknologi yang membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengguna ini digagas oleh kaum milenia yang bahkan jadi salah satu unicorn yang diperhitungkan di dunia. Teknologi yang didominasi oleh kaum milenia ini membuktikan bahwa generasi muda dapat merubah dunia dengan kreatifitasnya.

Data yang menunjukkan bahwa penggunaan payment mobile device sudah ada di angka 61% dapat terus meningkat mengingat jumlah pengakses internet di Indonesia ada di angka nomor 4 terbesar di dunia. Dengan pengguna FB terbesat di dunia jatuh di kota Bekasi menunjukkan bahwa peluang marketing digital sangat berpotensi besar untuk terus berkembang pesat, karena media sosial seperti FB pun digunakan untuk berjualan. 

Data lain juga menunjukkan bahwa ada sekitar 157 juta pengguna Gojek dengan 400 ribu pengguna perbulan di Indonesia, dan sekitar 30 juta pengguna per bulan jika digabung dengan pengguna Gojek di Singapura, Vietnam, dan Malaysia.

Gambaran yang diberikan Gojek memberi asumsi bahwa kaum milenium bukan hanya jadi pasar dari teknologi, tapi juga bisa jadi produsen.

Dalam penuturannya, pembicara menggambarkan persyaratan untuk menggerakkan ekonomi digital adalah

1. funding
2. internet connection
3. consumer trust
4. digital talent
5. payment method
5. logistics

Kita juga dapat berbisnis dengan mengedepankan inovasi yang memenuhi syarat kehati-hatian, mengingat teknologi digital ini pun membuka peluang bagi pihak - pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mengambil keuntungan secara instan.

Inovasi - regulasi sandbox  - perizinan dan pengawasan - RIS


Urutan di atas merupakan siklus peluang usaha yang dapat dilakukan kaum milenia untuk mengembangkan usaha digitalnya.


Oya, kalau masih bingung dengan pengertian regulasi sandbox, aku ambil catatan bahwa sandbox adalah proses di mana semua teknologi diassess atau dinilai apakah teknologi tersebut berbahaya, aman atau tidak. 

Sedangkan perizinan dan pengawasan diberikan oleh BI. Dan, RIS adalah QR Code Indonesian Standard yang baru diluncurkan oleh Bank Indonesia tanggal 17 Agustus 2019. QRIS ini akan diberlakukan di awal tahun 2020.

Feskabi yang diadakan 29 Oktober 2019 ini diadakan dalam usaha memperkenalkan QRIS dalam program Feskabi goes to campus di beberapa kota di Indonesia termasuk Lampung. Program ini juga akan diluncurkan di pasar - pasar tradisional di Indonesia dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Komentar

  1. Isunya menarik mba. Di Malang bakalan ada juga ngga yaa

    BalasHapus
  2. infonya bisa dicek di laman bank Indonesia mbak

    BalasHapus
  3. Kebetulan saat ini meneliti regulasi sandbox menjadi targer utama di kerjaan saya. Menarik.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Resensi Buku: Inteligensi Embun Pagi

Resensi Novel Kembara Rindu: Dwilogi Pembangun Jiwa